Pembinaan Madrasah: Kabid Pendma Tekankan Peningkatan Mutu Guru di MAN 2 Lamongan

Lamongan, 2 September 2025 — Bertempat di Aula MAN 2 Lamongan, telah diselenggarakan kegiatan Pembinaan yang dihadiri oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid Pendma) Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, H. Sugiyo, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lamongan, H. Mohammad Muhlisin Mufa, Kasi Pendma H. Banjir Sidomulyo, Katim Sarpras Kanwil Kemenag Jawa Timur, serta seluruh civitas akademika MAN 2 Lamongan.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala MAN 2 Lamongan, H. Purnomo. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan selamat datang atas kehadiran para pejabat dari Kanwil Kemenag Jatim dan Kemenag Lamongan. H. Purnomo juga melaporkan bahwa saat ini MAN 2 Lamongan memiliki 110 guru dan 25 tenaga kependidikan.
Sementara itu, H. Mohammad Muhlisin Mufa dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas prestasi-prestasi yang telah diraih MAN 2 Lamongan di tingkat kabupaten maupun provinsi. Beliau juga mengatakan selama hari senin-selasa lembaga madrasah di wilayah Kota Lamongan dapat melaksanakan pembelajaran secara daring sebagai respons terhadap perkembangan situasi terkini.
Dalam sesi pembinaan, Kabid Pendma H. Sugiyo menekankan pentingnya peningkatan mutu pendidikan madrasah yang bersumber dari kualitas guru. “Mutu madrasah berasal dari pendidikan, dan mutu pendidikan sangat bergantung pada kualitas guru,” tegasnya.
Beliau mendorong para guru untuk terus mengembangkan diri, baik dari sisi penguasaan teknologi, metodologi pembelajaran, maupun menjadi teladan yang inspiratif bagi peserta didik. Menurutnya, banyak lulusan madrasah yang kini tampil terdepan dan semakin dicintai masyarakat, tercermin dalam peran mereka di tengah kehidupan sosial dan keagamaan, seperti dalam kegiatan tahlil dan sholat berjamaah.
Lebih lanjut, H. Sugiyo juga menyampaikan hasil penelitian terkait guru bersertifikasi yang menunjukkan peningkatan kedisiplinan dan kesiapan mengajar, meskipun belum menunjukkan korelasi langsung terhadap peningkatan mutu hasil belajar siswa. Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan bersama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara menyeluruh. (Humas)