Sambutan Kepala Kemenag; Guru Diharapkan Mampu Menciptakan Suasana Belajar Yang Lebih Mendalam, Menyentuh Hati, Serta Membangun Karakter Siswa

Lamongan – MAN 1 Lamongan menyelenggarakan kegiatan Workshop dan Pendampingan Implementasi Deep Learning serta Kurikulum Berbasis Cinta yang diikuti oleh 93 tenaga pendidik, Sabtu 02 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru dalam menerapkan pembelajaran yang relevan dengan perkembangan teknologi serta menanamkan nilai-nilai cinta dalam proses belajar mengajar.

Kepala MAN 1 Lamongan, Hj. Nur Endah Mahmudah, dalam laporannya mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamongan, H. Mohammad Muhlisin Mufa, serta narasumber utama, Hj. Ida Safiaturrahma, yang telah berkenan hadir dan berbagi ilmu dalam kegiatan ini. Selanjutnya, Ia menyampaikan peningkatan kapasitas guru melalui kegiatan semacam ini sangat penting untuk menjawab tantangan zaman sekaligus membangun karakter peserta didik yang berlandaskan kasih sayang dan nilai-nilai kemanusiaan.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamongan, H. Mohammad Muhlisin Mufa menyampaikan bahwa perubahan sebagai bagian dari sunnatullah. “Perubahan adalah sunnatullah. Guru tidak boleh stagnan. Dunia pendidikan terus berkembang, dan guru harus mampu mengikuti serta menyesuaikan diri,” ujar beliau.

Lebih lanjut juga dijelaskan bahwa pembelajaran mendalam (Deep Learning) merupakan pendekatan pedagogis yang berfokus pada kualitas pemahaman dalam proses belajar mengajar.

“Deep Learning diperkuat adanya tiga pilar utama; Pertama, Pembelajaran Berkesadaran (Mindful Learning), di mana peserta didik diajak untuk sepenuhnya sadar akan proses belajar. Kedua, Pembelajaran Bermakna (Meaningful Learning), sebuah upaya untuk memastikan bahwa materi yang diajarkan tidak hanya dihafalkan, tetapi dipahami secara mendalam dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan. Ketiga, Pembelajaran mengembirakan (Joyful Learning), pilar yang menegaskan pentingnya menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, pendekatan ini bertujuan agar proses pembelajaran tidak lagi menjadi beban dan kaku, melainkan sebuah pengalaman yang memuaskan dan berkesan serta memicu semangat ingin tahu dan eksplorasi mendalam,” jelasnya.

“Melalui pendekatan deep learning dan kurikulum berbasis cinta, para guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang lebih mendalam, menyentuh hati, serta membangun karakter siswa,” pungkasnya. (Humas)

Leave a Comment