Workshop Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta: Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua

Lamongan, Minggu 7 September 2025 – Workshop bertajuk “Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua” sukses digelar di Aula Terminal Bakso Laren, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Laren dan mengangkat dua tema utama: Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC).
Ketua Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Laren, Jamali, dalam laporan selaku Ketua Panitia menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta serta tamu undangan. Ia secara khusus menyambut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamongan, H. Mohammad Muhlisin Mufa, para Pengawas Madrasah, serta Narasumber, Achmad Zanuar Anshori dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya. Selanjutnya, Beliau menyampaikan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan kapasitas guru madrasah dalam menghadapi tantangan pendidikan masa kini. Ia menekankan pentingnya pembelajaran yang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang sebagaimana diusung dalam Kurikulum Berbasis Cinta.
“Kami ingin madrasah di Laren mampu menjadi pelopor dalam menerapkan pendidikan yang mendalam dan penuh cinta, agar peserta didik tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter mulia,” ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Kankemenag Kab. Lamongan H. Mohammad Muhlisin Mufa dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya workshop ini. Ia menyatakan bahwa inisiatif seperti ini sangat penting dalam mendorong transformasi pendidikan, khususnya di madrasah yang menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi berkarakter dan berakhlak mulia.
“Kurikulum Berbasis Cinta adalah terobosan yang sangat relevan dengan tantangan zaman. Ketika dunia pendidikan sering kali pada rutinitas akademik, pendekatan ini mengingatkan kita untuk kembali pada esensi sejati pendidikan yakni mencintai dan memanusiakan peserta didik,” tutur beliau.
Lebih lanjut, Beliau menyampaikan bahwa perubahan adalah sunnatullah dan dunia pendidikan pun harus terus bergerak menyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi moral generasi muda. (Humas)